Hubungan Status Gizi dengan Tingkat Intelegensi pada Siswa Sekolah Menengah Pertama di Denpasar
- Untitled  |
- PDF  |
- DOI: https://doi.org/10.15562/phpma.v4i1.54  |
- Published: 2016-07-01
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | Phpma Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | Phpma Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | Phpma Journal
Latar belakang dan tujuan: Salah satu masalah gizi di Indonesia adalah meningkatnya prevalensi obesitas termasuk pada anak remaja. Remaja yang mengalami obesitas selain berisiko mengalami penyakit tidak menular juga mempengaruhi tingkat intelegensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan tingkat intelegensi pada siswa sekolah menengah pertama.
Metode: Penelitian cross sectional dengan jumlah sampel 176 anak yang dipilih secara acak sederhana di sekolah menengah pertama di Denpasar. Data dikumpulkan melalui tes IQ dengan metode Standard Progressive Matrices, pengukuran berat badan dan tinggi badan serta menggunakan kuesioner. Data dianalisis mengunakan Stata secara univariat, bivariat dengan chi-square tes dan multivariat dengan regresi poisson.
Hasil: Rerata umur responden 12,2 tahun dengan rerata skor IQ adalah 105,8. Sebanyak 77 anak (43,7%) dijumpai mengalami obesitas, terdiri dari 48 siswa (62,3%) dan 29 siswi (37,7%). Sebanyak 47 anak (26,7%) dijumpai memiliki IQ di bawah rata-rata, terdiri dari 24 siswa (51,1%) dan 23 siswi (48,9%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa pada anak yang mengalami obesitas sebanyak 55,8% memiliki IQ di bawah rata-rata sedangkan anak dengan status gizi normal hanya 4,0%. Anak yang memiliki IQ di bawah rata-rata sebanyak 4,0% tidak pernah mengalami obesitas; 56,8% mengalami obesitas selama <6 tahun dan 67,5% mengalami obesitas selama >6 tahun. Analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang dijumpai signifikan berhubungan dengan tingkat intelegensi adalah status gizi obesitas dengan APR=6,6 (95% CI: 2,0-21,5).
Simpulan: Tingkat intelegensi secara bermakna dijumpai berhubungan dengan status gizi obesitas dan lama mengalami obesitas dimana semakin lama seorang anak mengalami obesitas maka semakin besar peluang untuk memiliki IQ di bawah rata-rata.