Hubungan Karakteristik Demografi, Klinis dan Faktor Risiko Terinfeksi HIV dengan Koinfeksi HIV/TB di Klinik Amertha Yayasan Kerti Praja Denpasar
- XML  |
- PDF  |
- DOI: https://doi.org/10.15562/phpma.v2i2.131  |
- Published: 2014-12-01
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | Phpma Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | Phpma Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | Phpma Journal
Latar belakang dan tujuan: Infeksi HIV meningkatkan risiko terserang penyakit tuberkulosis (TB) dan sebaliknya infeksi TB meningkatkan progresifitas HIV. Di Bali, koinfeksi TB pada pasien HIV/AIDS mengalami peningkatan dari 26% di tahun 2012 menjadi 30% di tahun 2013. Penelitian tentang faktor yang berhubungan dengan terjadinya koinfeksi HIV/TB masih terbatas di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik demografi, klinis dan faktor risiko terinfeksi HIV dengan koinfeksi HIV/TB di Klinik Amertha Yayasan Kerti Praja Bali.
Metode: Disain penelitian adalah cross-sectional menggunakan data sekunder pasien HIV/AIDS yang menerima terapi antiretroviral (ARV) tahun 2002-2012. Variabel bebas adalah karakteristik demografi: jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status bekerja, keberadaan pengawas minum obat; variabel klinis: kadar hemoglobin, berat badan, kadar CD4; dan faktor risiko terinfeksi HIV. Status koinfeksi HIV/TB sebagai variabel tergantung. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat (chi-square) dan multivariat (cox regression).
Hasil: Dari 531 pasien yang dianalisis sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (57,6%) serta berumur ≥31 tahun (50,8%). Kejadian koinfeksi HIV/TB dijumpai pada 5,5% pasien. Analisis multivariat menunjukkan variabel yang secara independent berhubungan terhadap terjadinya koinfeksi HIV/TB adalah kadar CD4 awal ≤200 cell/mm3 (PR=10,34; 95%CI: 1,39-76,69; p=0,022) dan faktor risiko terinfeksi HIV melalui IDU (PR=3,27; 95%CI:1,56-6,88;p=0,002).
Simpulan: Pasien yang memulai terapi ARV dengan kadar CD4 ≤200 cell/mm3 dan terinfeksi HIV melalui IDU berhubungan dengan koinfeksi HIV/TB.